Selasa, 25 Juni 2013

Panduan Kerja Part Time Untuk Ibu Hamil

Sebagaimana yang mungkin sudah Anda pahami selama ini bahwa setiap ada kendala pasti selalu saja ada solusinya. SIAPA bilang ibu hamil harus membatasi ruang gerak dan aktivitas? Berbadan dua bukanlah penghalang untuk berkarya. Mungkin Anda melirik bekerja paruh waktu bisa menjadi solusi yang patut Anda perhitungkan.

Setelah dinyatakan positif hamil, apa yang pertama kali terlintas dalam benak Anda? Bersyukur karena kehadiran si kecil sudah dinantikan? Atau tak sabar menyaksikan pertumbuhan dan perkembangan sang buah hati dari waktu ke waktu?

Begitu anda mungkin seorang yang hanya menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga, tentu ini sebuah kendala yang berarti. Namun, bagaimana dengan ibu hami yang saat ini sedang bekerja? Ungkapan "pandai membagi waktu antara keluarga dan karir" nyatanya masih cukup sulit dipraktekkan.

Pertimbangkan Secara matang

Bekerja paruh waktu (part time) bisa menjadi tawaran menggiurkan bagi ibu hamil yang ingin memiliki waktu luang lebih banyak untuk dirinya dan keluarga.

Sebelum memutuskan untuk bekerja paruh waktu, Cherry Riadi Lukman Psi, Senior Consultant EXPERD, Pondok Indah, Jakarta Selatan , dikutif dari lifestyle.okezone.com, menyatakan beberapa hal yang patut dipertimbangkan.

Di antaranya ibu hamil perlu bertanya pada diri sendiri. Misalnya, siapkah saya meninggalkan jabatan dan posisi di kantor sebagai karyawan tetap? Apakah fisik saya siap menjalani kesibukan bekerja paruh waktu? Apakah saya akan menikmati pekerjaan paruh waktu saat sedang hamil? Siapkah saya berhenti kerja full time dan meninggalkan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, apalagi jika sebelumnya terbiasa hang out bersama setelah jam kerja? Bagaimana tanggapan suami?

Biasakan dengan gaya hidup single income

Diakui Cherry, sebagian ibu hamil masih bimbang meninggalkan pekerjaan full time karena takut menjalani rutinitas di luar kantor serta gamang dari segi pendapatan yang berkurang. "Semula terbiasa memiliki pendapatan ganda antara istri dan suami, maka harus mulai membiasakan gaya hidup dengan single income karena pendapatan paruh waktu yang terkadang tidak stabil.

Jadi, perlu berpikir ulang dan meyakinkan diri bahwa pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan paruh waktu dapat memenuhi kebutuhan rutin Anda," anjurnya.

Selain itu, ibu hamil tak perlu ragu untuk memutuskan bekerja paruh waktu bila kondisi kesehatan dan kehamilannya sudah tak memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan full time.

Sesuaikan dengan minat

Jenis pekerjaan paruh waktu memang beraneka ragam, namun pemilihan bidang yang sesuai harus diperhitungkan. "Misalnya ibu hamil memiliki latar belakang pendidikan sebagai akuntan, penerjemah, psikolog, penulis, guru, atau pemasaran. Cobalah bergabung sebagai associate di lembaga terkait untuk menjalani pekerjaan paruh waktu," sarannya.

Faktor lokasi, jarak dan kepraktisan dalam bekerja patut diperhatikan. Jika pekerjaan masih dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan fasilitas telepon dan email, tentu tidak mengalami masalah berarti. Namun, jika ibu hamil harus datang ke lokasi pekerjaan dan letaknya cukup jauh dari rumah, maka perlu dipertimbangkan waktu yang ditempuh, kemacetan serta faktor lainnya yang berkaitan dengan kondisi berbadan dua.

Wanita kelahiran Bandung, 13 Januari ini menuturkan bahwa memilih pekerjaan patr time tak ubahnya seperti memilih pekerjaan full time.

Cherry membagikan beberapa tip, yaitu kenali minat dan kemampuan Anda. Bila Anda senang melakukan kegiatan yang banyak berhubungan dengan orang, senang melakukan pekerjaan outdoor, Anda dapat menekuni pekerjaan di bidang pemasaran yang sifatnya paruh waktu di beberapa produsen, seperti produk kosmetik, buku edukatif untuk anak, aksesori, hingga produk perumahan.

Sedangkan jika Anda lebih gemar melakukan pekerjaan paruh waktu yang bersifat indoor dan lebih banyak menuntaskan pekerjaan di belakang meja, Anda dapat memilih pekerjaan sebagai penulis, penerjemah, associate di lembaga, konsultan akuntan, hukum, biro psikologi, dan lainnya.

Kerja mandiri

Terkadang ada pula ibu hamil yang tidak mau bekerja di bawah lembaga atau perusahaan. Anda dapat menciptakan peluang kerja mandiri. Misalnya, membuka usaha salon, kerajinan tangan, restoran, toko, dan sebagainya.

"Keuntungannya ibu hamil bebas menentukan waktu sendiri yang dapat disesuaikan dengan kondisi fisik yang tengah berbadan dua. Hanya saja, perlu dipikirkan adanya staf atau rekan kerja yang dapat diandalkan saat Anda berhalangan kerja," tandasnya.

Untuk menemukan solusi pilihan kerja part time yang tepat dan nyaman serta penghasilan yang besar, mungkin Buku : "Rahasia Kerja Part Time Abad 21, Cara Mendulang Uang Tanpa Mengganggu Kesibukan", dapat membantu Anda. Sudahkah anda membacanya?

-----------------------------------------------------------
Klik "SUKA" bila tulisan ini terasa bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar